Di zaman globalisasi ini, teknologi menjadi hal yang tidak asing lagi di berbagai golongan dan kalangan. Terutama pada anak-anak. Anak-anak tidak asing lagi dengan namanya "teknologi". Anak-anak pada zaman modern pada umur sekitar 6 tahun ke bawah, sudah diperkenalkan dengan yang namanya teknologi. Contohnya saja anak SD kelas 1 saja sudah bisa memakai Handphone (HP). Betapa cerdasnya anak tersebut. Lalu remaja-remaja, banyak sekali yang berkunjung ke situs jejaring sosial. Keseharian mereka ada disana. Teknologi benar-benar tidak asing lagi.
![]() |
| Ilustrasi |
Tetapi beberapa hal yang harus kita perhatikan, yaitu dampak dari teknologi tersebut. Misalnya saja seperti sudah pandai memakai HP dari umur sekitar 6 tahun. Memang dampak positifnya anak tersebut tidak gaptek. Nah tapi tahukah dampak negatifnya? Jika anak sudah terbiasa harus dengan HP, yang terjadi akan kecanduan. Dan susah lepas dari HP. Contoh lain, anak-anak ada yang kecanduan yang namanya game online. Ingat, ini perlu dibatasi. Anak-anak sering ke warnet hanya untuk game online. Memang tidak salah jika untuk refreshing (istirahat). Tetapi jika sudah melewati batas wajar? Nah ini yang harus dibatasi. Jangan sampai anak bermain tiap hari di warnet maupun di rumah hanya untuk game online. Dampak positifnya ada, tapi sedikit. Sangat banyak negatifnya. Seperti kecanduan, malas belajar, dll. Orangtua harus pandai untuk membatasi anak bermain. Ini demi kebaikan sang anak. Bukan menghadang untuk menjadi gaptek. Tetapi agar masa depannya baik. Sebagai orangtua harus bisa mengatur anaknya, jangan anak yang mengatur orangtua.
Harus kita ketahui, dampak teknologi itu. Orangtua harus mengawasi atas hal itu. Jangan biarkan sang anak terlarut dengan teknologi. Sang anak akan menjadi pasif, tidak memiliki sifat sosial, dan tidak senang berkomunikasi seperti layaknya.
Seharusnya sebagai orangtua bisa mengalihkan anak yang telah kecanduan yang namanya "teknologi". Bukan ingin menjatuhkan. Tetapi boleh mengenal internet, tapi harus ingat juga dengan kehidupan yang sebenarnya (nyata). Boleh mengalihkan anak agar dapat bermain permainan tradisional. Jujur saja, saya sebagai salah satu remaja. Agak kurang setuju jika anak umur sekitar SD sudah bermain HP. Dan anak-anak sering ke warnet untuk bermain game online, sampai lupa waktu.
Saya mengharapkan agar Indonesia ini tetap maju. Filter baik-baik. Boleh anak mengenal teknologi, tetapi orangtua sangat berperan dalam hal ini. Ajarkan mereka agar dapat gunakan teknologi tersebut menjadi hal yang positif. Saya sangat senang jika memang akhirnya ada pakar-pakar teknologi dari Indonesia.
Mohon maaf atas kata-kata dari saya. Saya hanya ingin beropini disini. Saran dan kritik sangat dibutuhkan. :)
Saya harap saran saya ini bermanfaat.
"Be the best for Indonesia."
:)

EmoticonEmoticon